PERBEDAAN BOR UP / TUN UP
Deko yusuf rahmat hakim
https://www.suzuki.co.id/tips-trik/apa-itu-bore-up-motor-ini-kelebihan-dan-kekurangannya?pages=all
Mengenal Apa Itu Bore Up pada Motor
Bore up adalah modifikasi yang dilakukan untuk meningkatkan diameter piston bawaan dari pabrikan. Nantinya piston akan memiliki ukuran yang lebih besar. Sebagai contoh sebuah kendaraan roda dua yang memiliki piston dengan diameter 51 mm.
Piston tersebut dianggap kurang bertenaga sehingga pemilik kendaraan melakukan bore up atau mengubah diameternya menjadi 63 mm. Perubahan tersebut nantinya akan meningkatkan cc dari kendaraan tersebut.
Misalnya kendaraan yang tadinya 150 cc akan berubah menjadi 220 cc. Bisa juga pada kendaraan 200 cc menjadi 300 cc. Peningkatan ini tergantung pada keinginan pemilik kendaraan. Jadi secara umum sudah paham tentang apa itu bore up kan?
Berapa rasio kompresinya
Banyak bengkel yang menawarkan paket bore up tanpa memperhatikan rasio kompresi. Inilah yang harus jadi perhatian utama, karena rasio kompresi merupakan perbandingan dari volume total yang dibagi dengan volume ruang bakar.
Volume total sendiri adalah volume ruang bakar ditambah volume silinder. Contohnya saja rasio kompresi kendaraan awal adalah 10:1. Kemudian setelah di bore up mesin berubah menjadi 150cc. Artinya rasio berubah menjadi 16:1 yang sangat tinggi.
Rasio yang terlalu tinggi ini harus diseimbangkan dengan membesarkan ruang bakar. Dengan begitu kompresi akan turun.
2. Kualitas filter udara
Penggantian ukuran dan kualitas filter udara juga harus dilakukan. Karena usai di bore up otomatis kapasitas silinder akan membengkak. Maka dibutuhkan pasokan udara ke dalam ruang bakar yang lebih banyak.
Filter udara berperan besar untuk menyaring udara yang masuk ke ruang bakar sehingga tak bisa lagi menggunakan ukuran standar. Perlu menggantinya dengan filter udara yang sesuai dengan kebutuhan pasokan udara.
3. Kualitas pelumas mesin
Hal selanjutnya yang perlu diperhatikan setelah bore up adalah penggunaan pelumas. Anda harus menggunakan jenis pelumas yang kualitasnya lebih baik. Selain itu pengecekan pelumas harus dilakukan lebih sering untuk tahu berapa jumlah pemakaiannya.
4. Jenis bahan bakar
Tenaga motor akan bertambah, maka bahan bakar yang terbakar akan lebih besar. Suplai bahan bakar jadi lebih banyak. Jadi jangan heran jika Anda akan membeli bahan bakar lebih sering daripada sebelumnya.
Apabila Anda melakukan bore up maka keempat hal ini harus diperhatikan dan perhatikan paket bore up yang ditawarkan. Tanyakan kepada bengkel atau teknisi bagaimana rasio kompresi agar motor tidak mendapat kerugian yang banyak.
Kelebihan Melakukan Bore Up Motor
Ada kelebihan tentu ada kekurangan. Jika Anda ingin melakukan modifikasi harus paham dengan hal ini, termasuk saat melakukan bore up. Perubahan tentu saja terjadi pada kendaraan. Nah jika dilihat dari segi positifnya, ada beberapa kelebihan yang akan didapatkan motor.
Kelebihan pertama bore up adalah kecepatan kendaraan akan jauh lebih baik. Inilah tujuan utama mengapa banyak pemilik kendaraan ingin melakukan bore up. Merasa tarikan tenaga motor kurang kencang, maka dengan menaikkan cc tenaga jadi meningkat.
Keuntungan yang kedua adalah tenaga bawah jadi lebih responsif karena performa akselerasi motor jadi meningkat. Khususnya jika motor juga dilakukan perubahan pengapuran pada katup, pengapian dan knalpot.
Motor juga akan memiliki suara yang lebih padat. Hal ini disebabkan adanya kompresi yang meningkat. Selain itu bore up juga membuat kendaraan jadi lebih bergengsi mengingat dapur pacunya meningkat.
Kerugian jika Melakukan Bore Up Motor
Jangan terlalu senang dulu ketika motor sudah di bore up. Ada beberapa masalah yang seringkali terjadi dan cukup memusingkan. Apalagi jika Anda akan menggunakan kendaraan sehari-hari. Berikut kerugian yang akan muncul.
mulo ki ganti oli ibu2 mbak2
ganti oli hudu marketing mengko nek
wes jebol jalok dakali ncen sikak
seblak pikir keri
1. Piston yang cepat jebol
Dampak pertama yang dirasakan adalah piston cepat jebol sebab adanya perubahan diameter tidak sesuai dengan standar. Padahal komponen penting ini berfungsi untuk merubah tekanan dari pembakaran menjadi tenaga penggerak.
Siap-siap saja untuk mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk menggantinya. Bahkan pada beberapa kasus piston akan pecah.
2. Mesin lebih cepat overheat
Baca Juga : Check Kebenarannya! Mitos tentang Motor Baru
Pembakaran akan meningkat demi bisa menghasilkan tenaga dan kecepatan tinggi. Karena pembakaran inilah daya ledak yang dihasilkan juga besar, sehingga membuat mesin cepat panas. Biasanya teknisi akan menyesuaikan rasio kompresi pada celah piston dengan head.
Sayangnya walaupun sudah disiasati tetap saja mesin akan cepat panas. Hal ini tentu akan mengganggu saat Anda sedang berkendara.
3. Boros bahan bakar dan pelumas
Efek buruk lainnya adalah bahan bakar dan pelumas jadi lebih boros. Walaupun Anda sudah mengganti jenis bahan bakar dan pelumas jadi lebih berkualitas, tapi kebutuhannya tetap besar. Anda pun akan tekor dalam membeli bahan bakar serta pelumas.
Alasannya karena proses pembakaran yang semakin besar usai bore up. Sama seperti kendaraan yang sudah memiliki cc tinggi dari pabrikan. Bahan bakar yang dibutuhkan sangat banyak dan termasuk boros.
4. Top speed yang turun
Tak sedikit kendaraan yang top speednya justru jadi menurun setelah bore up. Misalnya kendaraan yang memiliki top speed 100 km per jam kini menjadi 80 km per jam. Hal ini akan mengganggu kecepatan saat berkendara.
Penyebabnya adalah rumah filler yang digunakan tidak bisa menampung udara yang dibutuhkan. Mesin pun seperti dicekik yang mengakibatkan top speed menurun.
Bore up adalah modifikasi yang banyak dilakukan tapi sebenarnya tidak disarankan oleh bengkel resmi Suzuki. Alasannya karena terlalu banyak kerugian dan justru merusak kendaraan.
Supaya motor memiliki kecepatan yang baik, Anda hanya perlu melakukan servis berkala di bengkel resmi Suzuki terdekat. Perawatan yang rutin akan membuat kondisi mesin tetap prima dan Anda bisa berkendara dengan nyaman
tun up
membalikan permofa motor ke awal
Berasal dari dua kata di dalam Bahasa Inggris, yakni “Tune” dan “Up”. Jika diartikan dalam kaidah otomotif, istilah tune-up merupakan salah satu prosedur perawatan kendaraan yang bertujuan untuk mengembalikan kinerja mesin agar fit Kembali. Karena saat penggunaan harian, kinerja mesin pasti menurun akibat banyak faktor, seperti kualitas pelumas, suhu tinggi hingga kemacetan.
Lantas, apa sajakah yang dilakukan saat tune-up? Umumnya, bengkel akan melakukan pembersihan dan penyetelan pada beberapa komponen mesin. Berikut komponen yang turut mendapatkan pemeriksaan kondisinya.
1. Filter udara
Pertama adalah filter udara. Komponen satu ini rentan kotor akibat pemakaian. Jika kondisinya masih bagus, cukup dibersihkan. Namun jika filter sudah aus, maka diperlukan penggantian komponen.
2. Karburator atau throttle body
Selain itu, komponen seperti karburator atau throttle body (bagi mesin berteknologi injeksi) juga akan dibersihkan. Pada karburator juga akan dilakukan penyetelan ulang pada putaran mesin saat idle.
3. Tegangan aki mobil
Aki juga tak luput diperiksa. Normalnya, tegangan aki harus mencapai 12 volt ketika mesin mati dan 14 volt ketika mesin hidup. Jika di bawah itu, maka kondisi aki dianggap sudah tak fit lagi dan membutuhkan penggantian komponen.
4. Katup mesin
Seiring pemakaian, celah katup akan berubah. Bagi yang masih menggunakan penyetelan manual, maka celah katup harus disetel pada kerapatan di angka 0,1 hingga 0,3 mm. Terlalu rapat atau renggang celahnya, akan berdampak pada performa mesin.
5. Pengecekan pada Berbagai Fluida
Sebagai pemilik mobil, Anda juga harus memerhatikan dan mengecek seluruh fluida yang digunakan di dalam mobil seperti oli mesin, minyak rem, oli transmisi, oli power steering, hingga oli gardan.
6. Pengecekan pada Tegangan V Belt
V belt harus selalu dicek kondisi serta tingkat ketegangannya. V belt yang terlalu kendor harus segera di setel ulang, namun perlu diingat proses penyetelan tersebut hanya berlaku pada mesin yang memiliki tensioner manual (tensioner ulir).
7. Pengecekan serta Pembersihan pada Celah Busi
Meskipun celah busi sudah diatur dari pabrikan, namun karena penggunaan serta interaksinya dengan tekanan kompresi, maka kemungkinan celah busi mengalami perubahan itu tetap ada. Itulah mengapa Anda harus selalu mengecek dan membersihkan celah busi agar api yang keluar dari busi tidak terlalu besar ataupun terlalu kecil.
racing ogg
BalasHapusORA BANTER WAE KOK
BalasHapusKOYO GON MU BANTER LE LE
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusmekanik abal''
BalasHapusPY ABAL2 OPO ONO RACIKANE AKU SING TAU GAGAL
Hapus